Mataram,—Egaliter Kisruh Pemilihan Calon Rektor Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram Belum Menampakkan Tanda Akan Berakhir.
Tindak Lanjut Pasca Kegagalan Pelantikan Prof. H.M Taufik Sebagai Rektor
Pilihan Senat, Kementerian Agama Melalui Suratnya Telah Memerintahkan Pgs Rektor
Untuk Melakukan Pemilihan Ulang.
Turunnya
Surat Perintah melakukan pemilihan ulang dari Kementerian Agama (Kemenag) menurut
Pgs rektor yang dijabat Dr. Nashuddin memastikan
pelantikan Prof Taufik sebagai rektor difinitif IAIN Mataram tidak bisa
dilaksanakan. Disamping itu, sanksi penurunan pangkat yang dijatuhkan kepada Taufik karena
tindakannya yang dinilai melanggar aturan semakin menguatkan dugaan kalau pelantikan tidak mungkin dilakukan.
Sebagai
respon atas turunnya surat perintah tersebut, dalam waktu dekat Nashudin mengaku telah menyusun
rencana dan tahapan untuk melakukan proses pemilihan ulang sesuai isi surat yang
diterimanya. Keputusan tersebut
diambil karena dirimya telah dijanjikan pihak Kementerian Agama (Kemenag) solusi terkait mekanisme dan aturan pemilihan mengingat
kondisi IAIN yang saat ini tidak memiliki senat yang nantinya akan memilih
calon rektor.
Tentang
mekanisme dan tahapan yang akan dilakukan nantinya, Nashuddin menyatakan hal
tersebut dapat dilakukan sebagaimana prosedur dan ketentuan yang berlaku. Hanya
saja tenggang waktu untuk proses pemilihan akan dipersingkat dalam jangka waktu
empat minggu.
Ia
mencontohkan, salah satu tahapan penting dalam pemilihan rektor diperguruan
tinggi yang mewajibkan kampus penyelenggara menjaring calon rektor dari luar
akan tetap dilakukan. Namun ditegaskannya, pihak IAIN Mataram tidak perlu
menunggu sampai pelamar calon rektor datang mecalonkan
diri. “Sekarang kita akan melalui tahapan itu, namun tidak perlu kita tunggu
sampai dengan datangnya pelamar-pelamar dari luar itu”. Kata Nashuddin.
Selain
karena surat dari Kemenag tersebut, kegagalan pelantikan Taufik sebagai rektor
difinitif IAIN kata Nashuddin juga disebabkan proses pemilihan beberapa bulan lalu
itu dinilai cacat hukum, karena beberapa
anggota senat saat pemilihan
dilakukan dinilai tidak memiliki hak suara berdasarkan STATUTA Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) pada saat proses
pemilihan dilaksanakan.
Selain
pelanggaran-pelanggaran tersebut, Pgs Rektor juga menduga tindakan yang
ditempuh taufik bersama timnya yang melaporkan terkait kisruh pemilihan rektor
di IAIN Mataram kepada komisi 8 DPRRI, DPD, dan Gubernur NTB dinilai sebagai
tindakan tidak terpuji yang menurutnya justru membuat permasalah bertambah
runyam. Tapi meskipun demikian Nashudin selaku Pgs Rektor dia mengaku tetap melakukan upaya untuk membantu Taufik agar
segera dilantik.
Kepada
taufik Nashuddin menyarankan agar membentuk tim khusus yang bertugas melakukan
klarifikasi atas dugaan permasalahan yang menyebabkan Taufik gagal dilantik
sebagai rektor difinif IAIN Mataram “tapi dia tidak percaya sama saya malah
justru memfitnah saya ke Kementerian Agama.” Tuturnya saat diwawancara.
Dua Surat Kementerian Agama Tidak Memiliki
Dasar Hukum
Turunnya
surat kementerian agama kedua
pada (28/05) berisi empat point yang salah
satunya memuat tentang perintah pemilihan ulang menurut Dr. Irzani tidak memiliki
landasan hukum kuat. ia menerangkan, dari sisi legalitas formal surat tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk melaksanakan
pemilihan ulang rektor IAIN Mataram. surat dari kemeterian agama tersebut tutur
irzani sedianya tidak akan diturunkan, tapi lanjutnya ia menduga ada oknum yang
sengaja menjemput surat tersebut ke stap Kemenag di Jakarta.
Terhadap surat pertama tertanggal (10/04)
yang menyatakan pelantikan
rektor batal demi hukum karena 2 anggota senat yang dinilai tidak memiliki hak suara karena sedang mendapat tugas belajar
menurut Irzani hanya alasan yang dibuat-buat. pada surat Keputusan Meneteri
Agama (KMA) nomor 38 tahun 2014 tersebut kata mantan ketua jurusan matematika
tersebut tidak menyatakan hal demikian. Namun menurutnya di KMA tersebut
menerangkan anggota senat tidak memiliki hak suara apabila yang bersangkutan
memiliki tugas tambahan “Misalnya menjadi dekan, wakil dekan, dan kepala unit.
Jadi yang dimaksud bukan tugas belajar” terangnya.
Isi yang tertera dalam surat tersebut
berisi keterangan yang menurut Irzani tidak jelas. Ia mencontohkan, dalam hal
penyebutan nama ditemukan beberapa nama yang tidak jelas ditujukan untuk siapa
terkait senat yang dimaksud tidak memiliki hak suara pada proses pemilihan
rektor november lalu itu. kata irzani, kesemua nama yang ada di surat tersebut
tidak dikenal di IAIN Mataram. “Jadi
secara subtansial surat dari menteri itu kesalahannya fatal.” Kata Irzani
Mantan
sekretaris Panitia Pemilihan
Rektor (pilrek) 2010 itu juga menyangkal segala tuduhan pgs rektor kalau Taufik dan timnya telah membawa masalah kisruh
pemilihan rektor IAIN Mataram ke instansi luar. Ia mengatakan semua tuduhan itu hanya
fitnah. Justru menurutnya, justru pgs yang terlihat tidak mau menyelesaikan semua persoalan ini terkait permasalahan pemilihan rektor di IAIN Mataram.
Senada dengan Irzani, Dr. Jamaludin juga
membantah tuduhan mantan rektor tentang tindakan prof. Taufik beserta timnya yang
telah mengundang pihak luar untuk terlibat dalam upaya penyelesaian kisruh
pemilihan rektor. Taufik dan timnya kata jalamaludin tidak pernah meleporkan
masalah ini ke orang lain, namun DPR RI komisi 8 yang datang sendiri ke kampus
untuk memperjelas permasalahan apa yang terjadi
Sementara untuk menanggapi
tentang pemilihan ulang yang akan dilakukan Nashudin berdasarkan perintah
kemenag itu ia justru mmempersoalkan kekosongan anggota senat yang akan
memilih. Dia menjelaskan yang akan bisa memilih ada dua dari tiga unsur senat,
yaitu dari guru besar dan wakil dosen, “sementra senat dari unsur ex officio
tidak bisa ikut memilih, karena IAIN saat ini tidak memiliki pejabat tetap
struktural/ pgs dan plt” Jelasnya. Atas gagalnya pelantikan rektor 07/01
kemarin, mantan derektur pascasarjana itu tidak menilai sebagai kesalahan
kementrian agama, tapi ia menduga ada oknum yang ditugaskan untuk menyampaikan
informasi kekemenag justru tidak menyampaikan informasi dengan benar.( jun)

0 Response to " Pgs Rektor Diinstruksikan Lakukan Pemilihan Ulang "
Posting Komentar