Siang itu, debu mengepul deras
terbawa hembusan angin pegunungan musim kering di penghujung bulan agustus.
Begitu pula dengan bau anyir tak sedap bergentayangan menyerang hidung yang
seakan tidak pernah meleset pada sasaran. Phon-pohon laksana pelindung bagi
mahluk-mahluk hidup yang bernaung di bumi dengan sengaja mengugurkan daun-daunnya
sebagai petanda hidup terubah mereka,Sebagian sawah,perkrbunan petani pun mongering sampai
membekak bagaikan tak terhuni dan tak terurus memeng begitulah kondisi lahan
tiada hujan.
hari demi hari waktu demi waktu detik demi detik, hingga semua berlalu tampa di sadari sekian lamanya dua kepingan hati itu masih mekar mengharum . terdengar jelas di telingga mereka ,sadar orang tua masing-masing bahwa ada acara lamar-lamaran , tidak ada sabar dari mereka berdua akan datang hari itu.
Malam tiba sedangkan rembulan
santun menyapa,menghampiri para penggemar yang dengan sengaja menanti
kedatangannya, angin dengan pelan membisik menemani para muda-mudi yang asik
dengan kisah mereka masing-masing, sementara sinar rembulan masih terus
berupaya menjadi sorot terang di atas lebih yang tentunya lebih dari mau setiap mahluk yang menyaksikannya.
Begitulah hari dan malam seterusnya……..!
Malam menyergap. Rabu,
setelah akat nikah kedua memplelai sah menjadi pasangan suami istri.
Malam terus berlalu meringkus segala gersang yang
menyerang bulan dan bintang beradu sengit ingin melebihi cahaya terang, angin
mendesir menyatu dengan aneka gas alam yang menyamai kekuatan fungsi, truk,truk
malam,mobil,motor,becak,sepeda,dari urutan klimaks dan anti klimaksnya sebuah
posisi beradu kekuatan,bersama angin yang mendesir lembut di malam
itu,hasilnya,keindahan lahir dari rahim sang dewi ituSeorang bayi laki-laki.
Bayi itu ditinggalkan kedua
orang tuanya meninggal semenjak kecil,
saat itu rumahnya terbakar hanyut oleh api, tapi bayi kecil itu berhasil lebih terdahulu di selamatkan oleh
ayahnya ke tempat di mana jauh dari api yang membara membakar rumah itu,
ayahnya menenggok kerumah yang terbakar itu di sana dia lihat seorang istri yang
dia sayang dan cintai masih terperangkap di dalam rumah tersebut, berlari
kencang seorang ayah menyelamatkan istri tercintanya, namun takdir berkata lain
hingga keduanya terperangkap dalam rumah yang penuh dikeliling dengan api,
ironisnya kedua pasangan itu hangus
terbakar api.
Saat itu bayi itu baru umur tujuh bulan,seorang anak yang
tidak layak untuk merima cobaan yang sangat berat, menyisih hatinya. Dan bayi
itu kini hidup dengan seoarng neneknya yang amat tua. Jauh dari pedesaan, Di
bukit gunung rumah jelek dan kumuh tempat tinggal mereka yang hari-harinya
mereka penuh di lampauhi
kebahagian, kasih sayang yang begitu
tulus untuk cucu tercintanya makin hari makin menjadi. Sepuluh tahun kemudian, besarlah seorang bayi menjadi seorang
pemuda yang gagah, berani, yang bernama ismail, saat itu mail bersekolah di SMA 1 Patura dan mail duduk di
bangku kelas Tiga yang sebentar lagi melanjutkan pendidikannya ke perguruan
tinggi.
Tetang
mail yang punya ciri has berbeda dari
teman-teman sebayanya selain mail punya dua bola mata yang indah mencorot sebagai symbol kecermerlangan
idenya, dengan alis yang tebal beraturan
seakan-akan memilikiki visi dan prinsip hidup yang jelas, hidungnya mancung
mirip hidung orang libanon yang pertengahan, lengsung pipitnya sebagai
perlambang orang yang ramah senyum pada semua orang berhiasan senyuman indah
penuh keihlasan, dan rambut tipis sedikit memanjang dan tubuh yang tinngi
bagaikan atlet olah ragawan, Pagi berlalu pelan ketepian, menyapa dunia yang
masih berselimut dingin karena embun yang agak menebal, menyalami keadaan yang
sebentar lagi lenyap tampa niat menyinggung perasaan dinginnya yang kerap
,membeku .labuhan surya berlari cepat dengan mesin kecepatan yang tak pernah
berubah dan posisinya semakin lama semakin tinngi gerak edarnya berjalan terus
dengan daya rotasi dan gravitasinya lalu sebuah layar tergelar dalam warna
terang yang di sebut mentari pagi.
Kebiasan mail
tiap hari sebelum berangkat sekolah mail tidak pernah lupa membantu
neneknya mencari sebatang kunmpulan kayu
bakar di kebon di samping rumahnya.
Mail,.?”
panggil sang nenek
Ada apa nek…, sahup mail
Ismail
kelak udah besar kayak ayahmu ya!, jadilah orang yang bermakna yaa” pinta
neneknya
Insyaallah nek, aku juga akan bangunkan rumah yang bagus
buat nenek” jawab yang bagus dari mail
Nenek mintak maaf yaa mail cucuku?,,karna hanya keadaan
ini yang nenek biasa berikan pada mail”ucap nenek dengan lemah
lembut,,Tiba-tiba mata indah mail terlipah air mata hingga mengalir deras ke
pipi mendengar kata dari neneknya yang tak kuasa mendengarnya.,mail medekap
neneknya lalu memeluk dan mencium nenek tercintanya yang selama ini berperan
besar dalam membesarkan mail hingga sampai umur lima belasan tahun saat ini,,,,
Terlihat dari muka mail begitu nyaman,lelap dalam pelukan
sang nenek yang sebagai malaikat dalam
hidup di dunia mail itu.Mail,ayok dah waktunya ini berakat kesekolah”ungkap
nenek
Oww,,yaa,,, mail lupa nek,heehee. abis mail nyaman dengan
pelukan nenek, apalagi nenek bagaikan malaikat mail” jawab mail. .
Dan mail segera mengangkat tangan neneknya lalu menciumnya
dan mail tak lupa memberi salam juga. Oh,,,yaaaa….? Kan di sekolahan saya
pernah ikut lomba Pidato tiga bahasa,bhs.arab,bhs.inggris,dan bahasa Indonesia,
kata pak guru kemarin hari ini kan pengumuman untuk yang dapat juara satu,dua
dan tiga, kalok saya menang uangnya saya akan pakek belikan nenek beras lumayan
.nenek pasti senang” gumamnya mail,…..!!!
Dan Berjalanlah
mail seorang diri ke sekolahnya dengaan langkah yang begitu penuh dengan
semangat. Matanya dimanjakan oleh ke indahan sawah-sawah yang bersih,rapi dan
indah. Apalagi ini masih pagi dan suasana masih terasa sejuk.
Sampai di gerbang sekolah sekolahnya, banyak
teman-temannya mengucapkan selamat atas ismail menjadi juara satu dalam lomba
pidato tingat kelas . wajah gembira mail terus bertebaran tiada hentinya , lalu
berjalanlah mail memasuki kelas nya, . dari jarak lima meter seorang wanita
yang selama ini tempat dia menaruhka sedikit rasa sukanya mail. wanita itu bernama suci , terlihat senyum
manis terhadap mail dan mail juga membalas senyumannya dengan tak kalah
menarik. dan suci menyapa mail membuat
mail sedikit gerogi.
“Kenapa aku gugup begini, tak seperti biasanya apakah ini
rasanya orang lagi jatuh cinta ,ohh,,tuhan ,“ gumam ismail
Mail….?” Ungkap suci
“Iya uci,, ada yang bias sya bantu, “ jawab konyol mail
“Gak da sih mail, aku hanya ingin tau kamu entar sore mau
kemana,” Tanya suci dengan wajah agak malu-malu.
“Gak ada ,mangnya ada apa dengan ntar sore “jawab mail
lebih toyol lagi.
“Boleh gak temani aku jalan-jalan ntar sore ke taman
kota” tawar suci.
“Ohhh,,,,,,, Biasaaaaa,,,,,ntar sore ya ,saya jemput kamu
ke rumahnya” sahup mail
Matahari pun berputar dengan biasanya hingga tibalah
waktu core pukul jam empat tiga puluh WIB , kemudian keduan lagi asyik
berjalann di pinggir taman dan segera mencari tempat untuk dia duduk dan tak
sabar mereka berdua ingin mendengar cerita dari masing-masing .
Lama-lama kemudian
waktu berbisik dengan bunyi dengan terdengarnya suara azhan magrib di masjid
dari kampong sebelah taman kota , tak terbayang mereka merdua telah hanyut dari
yang namanya Cinta .dan mail telah lupa
dengan kata nenek yang telah yang menyuruh mail untuk cepat-cepat pulang.
Berjalan untuk pulang , sedikit bincangan tak sadarsebuah
kata kejujuran keluar dari bibir tipisnya yang mana telah lama memendam
perasaan itu hingga menghantui sik suci ,,,,?
“mail sebenernyaaa,,aaa. Aku dah lama suka sama kamu mail
“. ungkap suci dengan kepala merunduk kebawah dan .
“Aaku juga begitu ,”ungkap mail.
“Antara ada dan tiada beginilah adanya aku seorang yang
kamu cintai dan sayangi apakah kamu mau menerimaku dengan kekuranganku.” ungkap
mail
“Aku menerimamu degan tulus kok mail,” ungkap suci
hanya satu yang
ku minta mail jangan pernah kamu tinggalin aku dan jauh dariku.
Akhir kemudian mereka sampai ke depan rumah suci dan suci
melepasankan senyuman buat mail dan
segera masuk kedalam rumahnya,
Ucap mail.” Met malam, semoga tidur yang lelap yaaa,”
“Malam juga mail, hati-hati yaa lok langsung pulang”
ungkap suci.
Ya, sahup mail dengan wajah penuh senyum manjanya.
Malam pun semakin rarut di perjalanannya mail sangat
bergairah lebihnya loncat-loncat dan menendang semua kerikil-kerikil kecil yang
berserakan di jalanan,akhirnya dan
sampailah mail di rumahnya, membuka pintu rumah dengan senyum lebar ,terkejut
ada neneknya sedang berdiri di belakang pintu itu, dan langsung memeluk dan
mencium neneknya.
Nek aku bahagia malam ini ,sangat bahagia nek”ungkap mail
Ya dah lok gitu ini dah malam ,masuk sana kekamar jangan
lupa mandi terus makan baru tidur yaa,”ungkap mail .
Setelah apa yang di ucapkan neneknya selesai mail lakukan
,dengan langsungnya mail memasuki kamar dan menkunci pintu kamarnya, dan
mail duduk di bangku kecil di samping
jendela kamarnya yang masih terbuka lebar sengaja membiarkan sinar sang dewi malam menyapa
kesendiriannya yang tegah asik dengan pikiran yang di labuhkannya jauh kesamudra hatinya suci yang luas ,,. Dan
mail terus berhayal berharap sang pujaan
hatinya sik suci tetap bersamanya sampai dia lelap dalam tidurr di malam itu.
Mataram, 2014
Ucup
Supriadi, Lahir di Lombok Timur dalam keadaan yatim. Kini ia hidup
bersama ibunya.Ia mengaku humoris dan memilih melajang. Baginya, wanita seperti
serigala, mencengkram cita-cita. Mahasiswa jurusan KPI ini mulai menulis cerpen
dan puisi semenjak resmi menjadi anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ro’yuna.
Beberapa bulan lalu bergabung dengan komunitas nafas aksara.

0 Response to " DEWI MALAM DALAM TIDUR "
Posting Komentar